Senin, 14 November 2016

SETENGAH PERJALANAN PENCERAH NUSANTARA CIREBON BATCH 4

CIREBON – Genap enam bulan sudah masa penempatan Tim Pencerah Nusantara (PN, red.) di wilayah kerja Puskesmas Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Tepatnya pada tanggal 10 Mei 2016 yang lalu, kami pertama kali menjejakkan kaki di bumi Losari. Dari hari ke hari, kami pun mulai meleburkan diri dan mencoba untuk bersatu  dengan masyarakat serta pegawai internal Puskesmas Losari. Meskipun memang, hingga detik ini, belum bisa kami pastikan bahwa kami telah 100% melebur dengan masyarakat dan para pegawai, karena tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada beberapa kawasan ataupun kelompok yang belum terjangkau oleh kami.

Kawasan wilayah kerja Puskesmas Losari yang terdiri dari 6 desa sebenarnya tidak begitu luas secara besaran dalam ukuran meter persegi jika dibandingkan dengan wilayah kerja puskesmas di 8 penempatan lainnya. Namun jumlah penduduk yang cukup padat (yakni sekitar 39.000 jiwa, red.) menjadi tantangan tersendiri untuk kami dalam meleburkan diri dengan masyarakat, karena kami tidak bisa membagi diri menjadi dua, tiga apalagi empat tubuh agar bisa menjangkau keseluruhan kelompok masyarakat.

Masa tiga bulan pertama kami di penempatan telah menjadi kesempatan terbaik bagi kami untuk mengenal masyarakat dari struktur atas hingga ke bawah dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan pada masa tiga bulan pertama itulah kami menjalankan self assessment Puskesmas Losari berupa survei kesehatan masyarakat, survei kesehatan remaja, survei kesehatan ibu dan anak, survei kepuasan pasien, survei kepuasan masyarakat, survei kinerja pegawai, community readiness assessment, potential sustainability assessment serta malakukan  assessment terhadap puskesmas dengan menggunakan instrument puskesmas berprestasi. Sasaran yang beragam mulai dari masyarakat, remaja sekolah, pegawai internal puskesmas, pamong desa bahkan hingga para pemangku kepentingan membuat kami lebih mengenal lagi akan potensi dan tantangan di wilayah kerja penempatan kami. Namun bukan itu yang membuat kami menyebut masa tiga bulan pertama itu sebagai kesempatan terbaik bagi kami, melainkan lebih kepada kontak dengan masyarakat secara face to face lah yang menjadi penyebabnya.

Memang belum sampai 39.000 jiwa yang kami datangi, melainkan hanya sekitar 1.200-an jiwa saja. Memang belum seluruh murid SMP-SMA pada 10 sekolah yang kami datangi, melainkan hanya sekitar 400-an murid saja. Memang belum seluruh pamong desa dan pemangku kepentingan yang kami temui untuk diajak berbincang, namun hanya perwakilannya saja. Memang belum cukup, dan entah akan butuh waktu berapa lama lagi jika harus mencukupkan agar semua pihak dapat mengenal kami dan dapat kami kenal. Namun demikian, semoga mereka yang kami temui cukup untuk mewakilkan sedemikian besarnya masyarakat yang ‘diusahakan’ untuk selalu sehat oleh Puskesmas DTP Losari sejak tercatat berdiri di tahun 1985.

Banyaknya tantangan di lapangan, tidak akan menyurutkan semangat kami untuk tetap menjalankan tugas di penempatan. Sejumlah kegiatan telah kami lakukan bersama-sama dengan tim internal Puskesmas Losari demi memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk masyarakat. Dan sekali lagi, belum 100% sempurna, masih secara bertahap hingga harapannya ekspektasi akan terpenuhi perlahan tetapi pasti. Mencoba bersama-sama dengan tim Puskesmas Losari untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, untuk kembali berfokus pada promotif dan preventif ketimbang kuratif karena bagaimanapun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Kami melihat semangat juang itu masih ada di mata mereka. Kami melihat bahwa cita-cita untuk kembali membuat Puskesmas Losari Berjaya bukan hanya akan menjadi sekedar cita-cita. Kami melihat, bahwa potensi Puskesmas Losari dan wilayah kerjanya jauh lebih besar daripada sekedar tantangan yang dihadapi. Kami optimis, bahwa Puskesmas Losari akan menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Pada hari ini, sekaligus dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-52, kami berharap agar kita dapat merawat semangat juang tersebut. Kami berharap, agar kita bisa lebih saling percaya dan bekerjasama. Bukan demi keuntungan belaka, melainkan lebih, yaitu demi mewujudkan visi-misi menyehatkan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Losari. Semoga, pergerakan kita tidak akan berhenti sampai di sini, tidak akan berhenti di 2,5 tahun ke depan, melainkan akan terus tumbuh menjadi lebih besar lagi.

Di setengah perjalanan kami sebagai Pencerah Nusantara Batch 4 Cirebon ini pula, kami mengucapkan:

“Selamat Hari Kesehatan Nasional yang ke-52 wahai para pejuang kesehatan. Semoga semangat itu tidak hanya berhenti di para pejuang kesehatan saja, melainkan di seluruh lini lintas sektoral yang ada di masyarakat demi menciptakan Indonesia yang benar-benar sehat.” (un)



0 komentar :

Posting Komentar