Sabtu, 09 Juli 2016

Mengejar Bupati di Hari Idul Fitri

Losari, 8 Juli 2016. Hari raya Idul Fitri pada akhirnya menjumpai kami juga pada tanggal 6 Juli 2016 yang lalu setelah menjalani sebulan penuh Ramadhan. Bersamaan dengannya, kamipun mutlak telah berhasil melewati bulan Ramadhan di tanah perantauan pula. Pada hari yang fitri itu, tim kami memutuskan untuk tidak merayakan hari kemenangan dengan bersama-sama, melainkan terpecah menjadi dua; 3 orang mengikuti shalat Ied di Sumber (pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon, red), dan 2 orang lainnya menunaikan di sekitar lokasi penempatan saja. Kami, pada akhirnya, memutuskan demikian hanya untuk bisa sekaligus menunaikan dua hal; kewajiban tugas menjaga Posko Kesehatan dan untuk bertemu dengan Bupati.

Misi untuk bertemu Bupati telah kami susun jauh-jauh hari, tentu, kali ini tidak boleh gagal lagi. Riwayat pertemuan tim PN Cirebon dengan pemerintah daerah setempat memang tidak begitu berjalan mulus di pertengahan jalan menuju pengiriman tim ke lokasi. Karena satu dua hal, perwakilan daerah Cirebon memang berhalangan hadir pada saat diadakan pertemuan antara CISDI dengan pihak stakeholder daerah dalam rangka penandatanganan MoU dan PKS (Perjanjian Kerjasama). Untuk itulah, misi bertemu dengan Bupati menjadi sedemikian penting bagi kami saat di tempatkan di sini. Setidaknya, Bupati harus tahu, bahwa kami sudah ada di wilayah kerja beliau dan siap mengabdi.

Sebulan pertama penempatan, kami masih kesulitan untuk 'menunjukkan diri' kepada pemerintah daerah. Lobbying terus dilakukan agar kami bisa 'setor muka', namun pada akhirnya kami memutuskan menunggu dan mengikuti prosedur yang berlaku secara kedinasan. Sembari menunggu, tentu kami tidak berpangku tangan dan patah arang. Izin dari Dinas Kesehatan sudah kami kantongi sejak tanggal 10 Mei lalu, tepat di hari H pengiriman kami ke lokasi, dan kami mendapat mandat untuk segera melaksanakan kewajiban kami sehingga kamipun terus bergerilya melakukan pendekatan kesana-kemari demi kelancaran program kerja PN nantinya.

Pada akhirnya, kesempatan kami untuk menembus barrier pemerintah daerah pun datang juga. Tepat pada tanggal 28 Juli 2016, pihak dari Dinas Kesehatan mengajak kami untuk menemui Asisten Daerah, yaitu Bapak Dadang Tresnayadi dan jajarannya. Kami pun menjelaskan kembali tentang perihal siapa itu CISDI, apa itu Pencerah Nusantara dan mengapa kami dihadirkan di sini. Hari itu juga, akhirnya pihak Pemerintah Daerah secara tersirat menerima dan mendukung kehadiran kami, meskipun, tetap saja kami belum bisa bertemu dengan Bapak Drs. H. Sunjaya Purwadisatra, MM., MSi selaku Bupati Cirebon. Tak apa, kami masih percaya, bahwa kesempatan itu akan datang juga kepada kami, pada akhirnya. Kami akan tetap mengejar Bapak Bupati meski hanya 'setor muka' terlebih dahulu.



Kesempatan itupun datang juga kepada kami, meski bukan tanpa kesengajaan. Strategi 'setor muka' sudah kami susun jauh-jauh hari saat mendengar kabar bahwa Pak Bupati biasa menggelar open house saat lebaran tiba. Kami berencana untuk turut hadir dalam acara tersebut, tentu saja. Rencana inipun kekeuh kami jalankan pada hari H lebaran, meski kabar buruknya, kami tidak bisa hadir full team dikarenakan dua anggota kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga Posko Kesehatan. Jadilah, pada malam takbir, dini hari, tiga anggota tim kami berangkat ke Sumber dengan dijemput Pak Camat untuk menginap di rumah beliau. Ya, Pak Camat berbaik hati untuk memfasilitasi mewujudkan 'mimpi' kami untuk bertemu dengan Bupati.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Keesokan harinya, paska menunaikan sholat Ied di Masjid Agung Sumber, kami pertama-tama berhasil menemui Ibu Bupati meski belum bertemu dengan Pak Bupati. Setelahnya, kami tentu terus menjalankan misi mengejar beliau dengan mendatangi rumah dinas yang terletak di dekat Masjid At Taqwa yang terlihat paling besar se-Cirebon. Pukul 11.00 WIB, kami bertolak dari kediaman Pak Camat. Agak sedikit terlambat memang, sebab, Ibu Cmaat yang berprofesi sebagai Bidan pada hari itu harus mengurus dua pasien ibu melahirkan terlebih dahulu. Pada saat kami datang, sebagian tamu memang sudah beranjak pergi, makanan minuman yang biasa disediakan sudah laris manis, dan Bapak-Ibu Bupati sudah tidak berdiri lagi di luar. Sedikit sedih awalnya, karena kami mengira bahwa kami telah terlambat.

Untunglah, ternyata kami tidak sendiri, ada beberapa keluarga pejabat lain yang baru datang ketika itu, termasuk keluarga Bapak Sekretaris Daerah. Setelah keluarga tersebut masuk ke dalam, Pak Bupati dan Bu Bupati pun kembali keluar dan menemui tamu-tamunya, untuk sekedar berjabat tangan dan berfoto bersama. Pada saat itulah, kami turut mengantri dalam barisan. Akhirnya, setelah menunggu beberapa tamu bergantian berjabat tangan dan berfoto, giliran kami pun datang juga. Bersamaan dengan itu, misi kami mengejar Bupati meski hanya untuk 'setor muka' pun tertunaikan sudah.


Pada kesempatan itu, kami sekaligus diperkenalkan oleh Bapak Camat kepada Bapak Bupati, meski tanggapan beliau hanya sekedar berupa senyuman saja. Maklum, antrian masih panjang, dan tentulah sebenarnya Pak Bupati agak bingung dengan siapa kami. Tapi tak apa, setidaknya indikator keberhasilan 'setor muka' telah berhasil kami penuhi dan hal ini memicu kami untuk menyusun target selanjutnya, tak lagi mengejar untuk sekedar 'setor muka', melainkan mengejar untuk sekaligus mendapat dukungan, dan ini adalah tantangan.

Selepas berfoto bersama, kami secara sadar diri mundur teratur dari 'panggung' dengan cukup senang. Namun ternyata rasa senang kami tak hanya berhenti sampai di situ. Bak sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, kami juga bertemu dengan Pak H. Sofyan selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang hadir bersama keluarga besarnya. Sebuah kebetulan yang menyenangkan karena Pak Camat pun bisa menyambung tali silaturahmi dan meng-alpa-kan kesalah pahaman yang sebelumnya sempat terjadi karena ketidak beresan koordinasi. Jadilah, kami pun berkenalan dengan keluarga beliau dan tentu, foto bersama.


Demikianlah sekelumit kisah kami di hari nan fitri. Bersamaan dengan berakhirnya Ramadhan, kami juga sekaligus mengakhiri misi 'mengejar Bupati'. Bismillah, InsyaAllah berkah! 

Tak lupa, kami sekaligus turut mengucapkan selamat Hari Raya Idul 1437 H bagi Sahabat Pencerah yang merayakan. Semoga bertemu dengan Ramadhan di tahun depan yaa :))


0 komentar :

Posting Komentar