Jumat, 03 Juni 2016

MENGENAL LEBIH DEKAT PART 2: WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOSARI CIREBON

Losari, 2 Juni 2016. Pepatah lama bilang, tak kenal maka tak sayang. Maka, hal kedua yang perlu kami kenalkan selain anggota tim kami adalah wilayah kerja, yaitu Puskesmas Losari, Cirebon. Saat pertama kami mendapati surat cinta (re: surat perjanjian kerjasama) dari CISDI, kami merupakan satu-satunya tim yang belum tahu pasti akan ditempatkan di kecamatan mana, sebab, dalam surat tersebut hanya tertera nama Provinsi Jawa Barat saja. Muncul tanda tanya akan ditempatkan di mana, itu pasti. Mungkin beberapa dari kami pada waktu itu langsung bergerak untuk bertanya kesana kemari dalam mencari informasi pasti. Namun nihil, tak satupun dari kami yang mengantongi jawaban hingga kami berangkat menuju lokasi pelatihan pada tanggal 20 April 2016. 

Tak berbekal kepastian, jelas, kami memiliki ekspektasi macam-macam tentang lokasi penempatan. Mengingat lokasi penempatan di tiga tahun sebelumnya yang berada di lokasi yang cukup 'pedalaman', tak elak, salah satu ekspektasi kami adalah mungkin tak jauh-jauh seperti itu. Meski berlokasi di Jawa Barat, tak mengurangi kemungkinan bahwa daerah berketerbatasan akses sudah hilang bukan? Namun, di sisi lain, berkaca dari salah satu penempatan Pencerah Nusantara sebelumnya yang terletak di provinsi yang sama, yaitu Kabupaten Karawang, maka, bisa jadi juga kami akan mendapatkan lokasi penempatan yang kurang lebih sejenis dengannya. Tak dapat dipungkiri, beberapa desas desus kemungkinan lokasi penempatan tersebut tertangkap oleh telinga, hanya saja, belum tersampaikan secara resmi.

Pada akhirnya, kepastian jawaban yang kami tunggu pun datang menghampiri kami di masa awal pelatihan tersebut. Terbacalah pada salah satu slide yang menerangkan tentang gambaran calon lokasi penempatan, "Provinsi Jawa Barat: Puskesmas Losari Cirebon." Ya, wilayah kerja Puskesmas Losari inilah yang kemudian menjadi wilayah kerja kami pula, pada saat ini.

Berbicara kembali tentang ekspektasi. Ketika nama daerah kami disebut, tentu saja sudah bersliweran berbagai macam tebakan. "Mungkin daerahnya susah di jangkau, mungkin di Cirebon memang masih ada daerah yang susah diakses dari dunia luar, bla bla bla dan bla." Namun tidak juga, dalam masa tebak-tebakan itu, kemudian kami mendapati informasi lebih lanjut, bahwa lokasi Puskesmas hanya berjarak sekitar kurang lebih 45 menit dari Kota Cirebon, akses berbagai macam kartu telepon seluler bahkan bisa jadi sudah lebih dari 3G, berada di pinggir jalan raya, dan bla bla bla.  Saat itupun kami tercengang. Memang sudah menduga akan berada di daerah yang tak terlalu berketerbatasan akses seperti daerah lain (kecuali Kabupaten Grobogan yang notabene juga di Pulau Jawa), namun tidak menduga bahwa aksesnya akan semudah ini. Bayangan bahwa kami akan susah mendapat sinyal dan jarang menggunakan handphone pun pudar (dan jujur saja kami agak kegirangan pada waktu itu). Tentang hal ini, sepertinya kondisi di pelatihan yang mengharuskan kami menyerahkan handphone dari hari Senin hingga Sabtu lebih kejam daripada ketika di penempatan, hehehe.

Waktupun serasa berjalan lebih cepat ketika kami sampai pada the deployment day. Tiba-tiba kami sudah diharuskan menuju ke penempatan masing-masing, dengan bekal yang kurang lebih sama antara tim satu dengan yang lain. Sesampainya di sana, kami yang juga dibekali gambaran umum lokasi penempatan mulai memindai keakuratan data dan menganalis kembali dengan mata kepala kami. It's our turn, membandingkan data dan ekspektasi dengan fakta.

Pada hari itu juga, 10 Mei 2016, sesampainya di lokasi, kami mendapati jawaban dari beberapa ekspektasi kami. Faktanya, memang lokasi Puskesmas berada di titik yang sangat mudah dicapai. Berada di Desa Panggangsari Kecamatan Losari, di pinggir jalur Pantura, ia menjadi salah satu Puskesmas yang strategis untuk dikunjungi. Ekpektasi lain, bahwa kemungkinan daerahnya masih sedikit bernuansa desa, pupus sudah.Suasana ramai sudah terbaca dari man-mana, jalan raya terutama, adalah jalan utama antar provinsi.

Kecamatan Losari sendiri terletak di perbatasan Jawa Barat -Jawa Tengah. Jawa Tengah sudah begitu dekat dari lokasi kami, hanya beberapa kilometer saja. Di seberang, adalah Kabupaten Brebes, dengan kecamatan bernama sama, yaitu Losari. Antara Kecamatan Losari Cirebon dan Losari Brebes mengalir sebuah sungai yang cukup besar sebagai batas, yaitu Sungai Cisanggarung.

 Kecamatan Losari memiliki 10 desa yang wilayahnya terbagi menjadi dua untuk dua wilayah kerja puskesmas yang berbeda, yaitu Puskesmas Losari dan Puskesmas Astanalanggar. Puskesmas Astanalanggar membawahi 4 dari 10 desa, dengan Desa Tawangsari sebagai desa terjauh. Sedangkan Puskesmas Losari sebagai puskesmas penempatan kami, membawahi 6 desa, yaitu; Panggangsari, Losari Kidul, Losari Lor, Mulyasari, Kalisari dan Ambulu sebagai desa terjauh.

Beberapa hari pertama menjalani rutinitas di sini, kami mulai menelusuri desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Losari satu-persatu. Bisa dibilang, wilayahnya terbagi mejadi dua kelompok besar, yaitu desa semi kota dan desa yang berada di pesisir. Tak elak, tentu saja perbedaan wilayah ini juga mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk. Ambulu dan Kalisari misalnya, lebih banyak yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak yang berisi bandeng.

Turut bergerak bersama-sama dengan puskesmas melalui keikutsertaan menjalankan program yang sudah ada, kami pun sekaligus mulai mengenal sedikit demi sedikit tentang wilayah kerja Puskesmas dari hari ke hari. Kami memang menemukan sederetan tantangan yang tentu saja, berbeda dari satu penempatan ke penempatan lain. Namun demikian, peluang untuk menyelesaikan tantangan tersebut pun sebenarnya sudah ada dan kami percaya, bahwa saat masyarakat sudah bekerja secara bersama-sama, tak ada tantangan yang tidak bisa diselesaikan.

Untuk itulah Pencerah Nusantara hadir, sebagai katakanlah sebuah jembatan. Tugas kami bukan fokus pada pencarian masalah, melainkan lebih kepada membangun potensi yang ada sebagai jalan penyelesaian atas setiap tantangan. Kami percaya, bahwa Losari bisa menjadi lebih baik dari segala aspek.

Saat ini, yang berada di tangan kami mungkin masih sebatas spekulasi. Perlu waktu yang lebih lama untuk 'membaca' yang lebih dalam. Maka, sembari tetap bergerak bersama Puskesmas Losari di berbagai kegiatan, kami akan terus mencari tentang riwayat Puskesmas Losari beserta wilayah kerjanya hingga sampai pada titik jenuh, titik dimana kami memang sudah harus berhenti dan memulai hal baru sebagai jawaban atas apa yang sudah kami temukan. Sampai detik ini, kami masih percaya dengan ergerak bersama Puskesmas Losari dan masyarakatnya, Losari sehat bukan hanya isapan jempol belaka. 

Losari sehat, adalah cita-cita bersama yang harus diwujudkan (segera).

3 komentar :

Fiyas Firly mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Fiyas Firly mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Fiyas Firly mengatakan...

👍👍👍
Oya kita ketemu langsung pertama kali dgn smua calon PN tanggal 21 maret 2016. Keberangkatan masing2 peserta dtg di anjungan Lampung tmii tgl 20 maret hari minggu.

Posting Komentar