

CIREBON – Genap enam bulan sudah masa
penempatan Tim Pencerah Nusantara (PN, red.) di wilayah kerja Puskesmas Losari,
Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Tepatnya pada tanggal 10 Mei 2016 yang
lalu, kami pertama kali menjejakkan kaki di bumi Losari. Dari hari ke hari,
kami pun mulai meleburkan diri dan mencoba untuk bersatu dengan masyarakat serta pegawai internal
Puskesmas Losari. Meskipun memang, hingga detik ini, belum bisa kami pastikan
bahwa kami telah 100% melebur dengan masyarakat dan para pegawai, karena tidak
bisa dipungkiri bahwa masih ada beberapa kawasan ataupun kelompok yang belum
terjangkau oleh kami.
Kawasan wilayah kerja Puskesmas
Losari yang terdiri dari 6 desa sebenarnya tidak begitu luas secara besaran
dalam ukuran meter persegi jika dibandingkan dengan wilayah kerja puskesmas di
8 penempatan lainnya. Namun jumlah penduduk yang cukup padat (yakni sekitar
39.000 jiwa, red.) menjadi tantangan tersendiri untuk kami dalam meleburkan
diri dengan masyarakat, karena kami tidak bisa membagi diri menjadi dua, tiga
apalagi empat tubuh agar bisa menjangkau keseluruhan kelompok masyarakat.
Masa tiga bulan pertama kami di
penempatan telah menjadi kesempatan terbaik bagi kami untuk mengenal masyarakat
dari struktur atas hingga ke bawah dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan pada
masa tiga bulan pertama itulah kami menjalankan self assessment Puskesmas Losari berupa survei kesehatan
masyarakat, survei kesehatan remaja, survei kesehatan ibu dan anak, survei kepuasan pasien, survei kepuasan
masyarakat, survei kinerja pegawai, community
readiness assessment, potential sustainability assessment serta malakukan assessment terhadap puskesmas dengan
menggunakan instrument puskesmas berprestasi. Sasaran yang beragam mulai dari
masyarakat, remaja sekolah, pegawai internal puskesmas, pamong desa bahkan
hingga para pemangku kepentingan membuat kami lebih mengenal lagi akan potensi
dan tantangan di wilayah kerja penempatan kami. Namun bukan itu yang membuat
kami menyebut masa tiga bulan pertama itu sebagai kesempatan terbaik bagi kami,
melainkan lebih kepada kontak dengan masyarakat secara face to face lah yang menjadi penyebabnya.
Memang belum sampai 39.000 jiwa
yang kami datangi, melainkan hanya sekitar 1.200-an jiwa saja. Memang belum
seluruh murid SMP-SMA pada 10 sekolah yang kami datangi, melainkan hanya
sekitar 400-an murid saja. Memang belum seluruh pamong desa dan pemangku
kepentingan yang kami temui untuk diajak berbincang, namun hanya perwakilannya
saja. Memang belum cukup, dan entah akan butuh waktu berapa lama lagi jika
harus mencukupkan agar semua pihak dapat mengenal kami dan dapat kami kenal.
Namun demikian, semoga mereka yang kami temui cukup untuk mewakilkan sedemikian
besarnya masyarakat yang ‘diusahakan’ untuk selalu sehat oleh Puskesmas DTP
Losari sejak tercatat berdiri di tahun 1985.
Banyaknya tantangan di lapangan,
tidak akan menyurutkan semangat kami untuk tetap menjalankan tugas di
penempatan. Sejumlah kegiatan telah kami lakukan bersama-sama dengan tim
internal Puskesmas Losari demi memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk
masyarakat. Dan sekali lagi, belum 100% sempurna, masih secara bertahap hingga
harapannya ekspektasi akan terpenuhi perlahan tetapi pasti. Mencoba
bersama-sama dengan tim Puskesmas Losari untuk semakin mendekatkan diri dengan
masyarakat, untuk kembali berfokus pada promotif dan preventif ketimbang
kuratif karena bagaimanapun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Kami melihat semangat juang itu
masih ada di mata mereka. Kami melihat bahwa cita-cita untuk kembali membuat
Puskesmas Losari Berjaya bukan hanya akan menjadi sekedar cita-cita. Kami
melihat, bahwa potensi Puskesmas Losari dan wilayah kerjanya jauh lebih besar
daripada sekedar tantangan yang dihadapi. Kami optimis, bahwa Puskesmas Losari
akan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Pada hari ini, sekaligus dalam
rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-52, kami berharap agar kita dapat
merawat semangat juang tersebut. Kami berharap, agar kita bisa lebih saling
percaya dan bekerjasama. Bukan demi keuntungan belaka, melainkan lebih, yaitu
demi mewujudkan visi-misi menyehatkan masyarakat Indonesia, khususnya
masyarakat Losari. Semoga, pergerakan kita tidak akan berhenti sampai di sini,
tidak akan berhenti di 2,5 tahun ke depan, melainkan akan terus tumbuh menjadi
lebih besar lagi.
Di setengah perjalanan kami
sebagai Pencerah Nusantara Batch 4 Cirebon ini pula, kami mengucapkan:
“Selamat Hari Kesehatan Nasional
yang ke-52 wahai para pejuang kesehatan. Semoga semangat itu tidak hanya
berhenti di para pejuang kesehatan saja, melainkan di seluruh lini lintas
sektoral yang ada di masyarakat demi menciptakan Indonesia yang benar-benar sehat.” (un)
0 komentar :
Posting Komentar