Senin, 30 Mei 2016

Losari, Kami Datang!


Losari, 30 Mei 2016. Genap dua puluh hari sudah semenjak menginjakkan kaki di wilayah Puskesmas Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Ya, di wilayah inilah kami, salah satu dari 9 tim Pencerah Nusantara Batch IV akan ditempatkan selama setahun ke depan. Tepatnya pada tanggal 10 Mei 2016 lalu, kami diberangkatkan dari kantor CISDI (Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives) yang terletak di Jalan Cikini Kecil, Jakarta Pusat, untuk menuju lokasi penempatan. CISDI sendiri adalah sebuah NGO (Non Governmental Organization) yang melanjutkan perjuangan KUKPRI (Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDG’s) untuk menaungi program Pencerah Nusantara.

Pada tahun ini, memang lokasi penempatan dari program Pencerah Nusantara dibuka di 9 ‘lahan’ baru, berbeda dari penempatan sebelumnya. Kebetulan, lokasi penempatan yang paling dekat dari ibukota negara, adalah Kabupaten Cirebon. Oleh karenanya, berbeda dari pemberangkatan teman-teman penempatan lain yang sudah berangkat sehari sebelumnya dengan menggunakan jalur udara, kami menjadi satu-satunya tim yang menuju lokasi via jalur darat saja.

Tepat pada pukul 06.00 WIB di pagi itu, kami pun bertolak dari Museum Listrik dan Energi Baru TMII, tempat kami mendapat pelatihan selama 7 minggu sebelumnya. Ritual pemberangkatan yang kami dapat pun tentu berbeda dari tim yang lain. Sebatas lambaian tangan pun sudah tidak ada, apalagi pelukan hangat, atau cucuran air mata seperti ritual yang terjadi di bandara Soekarno Hatta, menjelang jadwal dimana mereka diharuskan untuk ‘terbang’ satu per satu menuju lokasi penempatan. Untunglah masih ada beberapa fasil yang berbaik hati membantu kami mengangkat barang bawaan ke travel dan kemudian melepas kami dengan senyuman serta kehangatan. Terimakasih banyak fasil! :)

Sekitar pukul 07.45 WIB kami sudah berhasil menembus kemacetan Jakarta dan sampai di kantor CISDI. Pada hari itu, kami sekaligus dijadwalkan untuk bertemu terlebih dahulu dengan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan Kepala Puskesmas Losari. Ritual ini berbeda lagi dengan tim lain yang sebelumnya sudah mengadakan pertemuan dengan pihak Dinas Kesehatan atau Pemerintah Daerah setempat di Hotel Akmani, pada tanggal 27 April 2016.

Sembari menunggu kedatangan, kamipun akhirnya mendapatkan kesempatan short tourism untuk berkeliling di kantornya para orang hebat. Tidak bisa dibohongi memang, kantornya kecil. Namun, kami mendapati sebuah bukti disini, bahwa besar kecilnya kantor tidak membatasi lahirnya ide-ide hebat. Tidak bisa dipungkiri, Pencerah Nusantara Batch 4 digodog di kantor tersebut. Sebuah kehormatan bagi kami sebagai satu-satunya tim yang pada akhirnya diajak berkunjung dan melihat ‘isi’ dari kantor. Pertanyaan yang menggelayut sejak dua bulan lalu tentang ‘dimana dan bagaimana bentuk kantor’ dari organisasi yang menaungi kami ini pun akhirnya terjawab, yeay!


Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon pun datang. Total ada 4 orang yang kami jumpai pada pertemuan itu; Bapak H. Moh. Sofyan, SH., MH. selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Ibu Yuswati selaku Kabid Yankesfar, dr. Sutara selaku calon pembina tim Pencerah Nusantara dari pihak Dinkes dan Bapak Hermanto selaku Kepala Puskesmas Losari. Diskusi pun bergulir diantara kami untuk kemudian membuat beberapa kesepakatan antara kedua belah pihak; CISDI dan Dinkes Kabupaten Cirebon. Diskusi tersebut berjalan cepat, sebab rombongan harus segera mengikuti jadwal kereta menuju Cirebon yang sudah dipesan sebelumnya. Pada pukul 11.30 WIB, pertemuan tersebut pun berakhir.

Setelah melepas kepulangan rombongan, kami pun turut segera bergerak untuk mengejar janji pertemuan dengan Pak Heng (sapaan hangat untuk Kapus Losari) yang akan menjemput kami sesampainya nanti di Cirebon. Perjalanan Jakarta-Cirebon kami tempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam perjalanan. Meleset 2 jam dari perkiraan awal, sebab sempat terjebak kemacetan di beberapa titik. Kami pun sampai di Cirebon sekitar pukul 20.00 WIB, dan disambut oleh Pak Heng untuk kemudian diajak makan malam bersama.

Setelah mengisi perut dan kenyang, kami diajak untuk menuju ke rumah staff Puskesmas, yaitu Bidan Ruki dan Perawat Rina, untuk dititipkan beberapa malam, sebab persiapan untuk tempat tinggal belum selesai. Kesempatan yang bagus menurut kami, karena dengan menginap, kami jadi bisa mengenal lebih dekat beberapa staff puskesmas dengan lebih cepat. Obrolan ringan pun bergulir di antara kami, sebelum pada akhirnya kami dipisah menjadi dua kubu: kubu perempuan tinggal di rumah Perawat Rina, dan kubu (satu-satunya) lelaki tinggal di Rumah Bidan Ruki. Perasaan kami campur aduk, malam pertama tinggal di penempatan, terharu dan sekaligus senang menjadi satu. Semoga seperti itu pulalah kami setahun ke depan, membaur dan tercampur aduk dengan segala situasi yang terjadi di Puskesmas Losari dan masyarakat di wilayahnya, merasakan yang mereka rasakan, dan menjembatani berbagai belah pihak untuk bisa turut memperbaiki yang bisa diperbaiki menuju situasi kesehatan yang lebih baik.

Berputar kembali kebeberapa jam sebelumnya. Sebelum keberangkatan, kami sempat mendapat sebuah sesi khusus, dimana sesi ini tidak didapati pada ritual pemberangkatan tim yang lainnya, yaitu sesi motivasi oleh jajaran CISDI, terutama oleh Ibu Diah Saminarsih dan Kakak Anindita Sitepu. Satu kalimat yang kami pegang pada waktu itu, adalah “Bahwa ini bukan tentang ‘kita’, tapi tentang ‘mereka’.” Sebuah kalimat kunci yang akan kami jadikan bekal dalam menghadapi apapun yang akan terjadi di lapangan nanti. Sebuah kalimat pengingat, bahwa tujuan kami datang ke lokasi penempatan adalah untuk membaur dengan masyarakat, melihat, mendengar dan merasakan apa yang mereka rasakan terutama tentang kesehatan, dan bukan untuk ikut-ikut mengeluh. Kami, harus terus bergerak, dan bekerja untuk masyarakat Losari.

Pada akhirnya, untuk barisan para Pencerah Nusantara di manapun kita berada, let’s start our journey: TUNJUKKAN BAKTIMU, MULAI AKSIMU!










0 komentar :

Posting Komentar